Kocokan Pak Wid yang semakin mengencang membuat Lia menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya yang mulai bergoncang. Lia yang memang sudah berpengalaman dibidang percintaan rupanya mengerti ekspresi tersebut.“Kok cemberut sih? Bokep indo Kemudian Pak Wid mengenakan kembali celananya, merapikan kemeja dan memakai dasinya. Dengan bergantian Lia menjilati batang penis Pak Wid dan juga buah zakarnya.Kuluman mulutnya juga divariasikan dengan kocokan tangan guna memberi waktu baginya untuk menarik nafas. Lia nampak sama sekali tidak risih harus bercumbu dengan laki-laki yang usianya hampir setara dengan ayahnya ini.Yang lebih gila lagi, keduanya tidak merasa risih harus bercumbu di kantor dimana jam masih aktif walaupun kini adalah memang waktu istirahat. Pak Wid pun meletakkan kain mungil itu di atas kursi.“G-string?”.“Yeah…! Beginilah mungkin yang sering orang-orang sebut ketika nafsu sudah menjadi raja, maka logika tak akan lagi punya kuasa.Wangi parfum yang tercium dari sekujur tubuh Lia membuat nafsu Pak Wid kian menggelora, sehingga ciuman tidak lagi bisa membasuh panasnya gelora tersebut. Ia sedikit terkejut ketika melihat Pak Wid berada di ruangan Lia. Laki-laki paruh baya itu akan segera menyusul mencapai puncak permainan.“Sayang… isepin kontol Bapak!”.Pak Wid mencabut batang penisnya. Namun rupanya rasa nikmat seakan sudah menyerang hampir sekujur syaraf tubuhnya, sehingga ia tak kuasa untuk bertahan.
