Sunyi menyiksaku. Kebetulan kami samasama lajang dan aku seniorartdesigner, harus terus berkoordinasi dengannya. Bokepindo Saat lidahku menyapu cuping telinganya yang bagus dan napasku menghembus tengkuknya ia mengeluh pelan sambil menggigit bibir sementara tangannya liar menggerayangi dada dan punggungku. Chic? Si cewek tersenyum kecil pada kami. Sebelah kakiku dikepitnya di sela paha hingga bagian kewanitaannya menggeser kakiku. Menyibak rambut yang menutupi dahiku, mengikuti bentuk alisku, menuruni hidungku, menyapu kumisku dan merabai bibirku. Kukulum bibirnya dan lidahku masuk ke rongga mulutnya. Suhu ruangan yang berAC terasa makin gerah saja. Kalau jam terbangmu bagaimana? Tanti memekik tertahantahan setiap kali aku menggoyangnya. Kali ini dengan senang hati aku menurutinya. Gini. Chic? Ah, seandainya ia juga begini saat kami mengolah iklan. Mmm, ya ginilah, sahutnya pendek. ia menTanut rokoknya. Ia bahkan membiarkanku meremasnya.Darahku serasa naik sampai ke kepala. Aku menggeleng. Tentu saja kusambut godaannya itu untuk sekian kalinya, lidah merah jambu itu kutarik ke mulutku dan kukulum, sementara buah dadanya yang kenyal menekan dadaku yang terbuka. Tapi masa cuma kreatif aja, nggak ada lainnya? Selesai makan siang, kami yang mayoritas lakilaki merokok, kecuali Endah, frontofficer merangkap sekretaris dan Bu Sintha, kepala divisi marketing, serta Ratri bagian rumah tangga merangkap perpustakaan.
