Sementara erangan dari mulut Santi semakin tidak jelas, dengus nafas kami berdua sudah seperti lokomotif tua menahan kenikmatan yang kian menyerang tubuh kami. di usiaku yang ke-27, sebenarnya aku cukup bahagia dengan perkawinanku. Bokep indo Dengan penuh gairah, kulumat perlahan bibirnya. Santi semakin mengerang nikmat, rambutku diremas kuat saat klitorisnya kuhisap lembut. Rasa nikmat yang kuterima dari dua arah, dada dan senjataku, membuat seluruh sumsumku bergetar hebat.“Sannti.., Aku mau keluar.. Santi diam sejenak, mungkin menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dialaminya. Tapi aku masih bertahan dengan nafsuku, aku hanya mengajaknya bercengkrama.Tidak terasa 2 jamsudah kami berada di kamar hotel tanpa ada kejadian apa-apa. Pikiranku dipenuhi dengan khayalan-khayalan indah. Sakit..?” aku kuatir Santi kesakitan. Kupandangi bola matanya yang indah, “Aku sayang Kamu, Santi.”
Santi memelukku tambah erat. Tetapi semua tidak ada yang sebaik dansepengertian Santi, meskipun aku dan Santi beda agama, suku, dan lain-lain, tapi kami bisa seiring sejalan. Tetapi tidak lama, Santi berdiri dan mendorong tubuhku hingga telentang di kasur. Rasa nikmat yang kuterima dari dua arah, dada dan senjataku, membuat seluruh sumsumku bergetar hebat.“Sannti.., Aku mau keluar..
>