Ia terlihat seperti kecewa ketika Aldo berhenti menjilat. Aku tak bisa bertahan lebih lama lagi. Bokepindo Kulihat Bob sudah menyulut rokoknya dan kini berdiri di hadapan Reni. Di bawah, Bob dan Aldo menarik kedua puting istriku.“Ayo, telan, banyak proteinnya nih Mbak, sehat loh” kata Bob.Akhirnya memang spermaku tertelan, meski sebagian meleleh keluar di antara celah bibirnya. Aku belum pernah memasukkan kontolku ke situ,” bisikku.“Oke, setelah suaminya, siapapun boleh kan?” sahutnya juga dengan berbisik.Aku mengangguk. Setelah yakin Reni tak bisa melihatku, aku pun mendekat.“Aaakkhhh….aaakkkhhh….. Ughhhh… rasanya jauh lebih nikmat dibanding saat ia mengoral penisku dengan sukarela. Aldo mencium lembut pipinya dan sudut bibirnya. Ia tampak terisak-isak. Mulutnya langsung merapat ke vagina Reni yang terbuka.“Uhug…uhug…aaaakkhhh… aaaaakkhhh….aaaaakkkhhhh…” Reni menjerit-jerit histeris. Jangan-jangan mereka akan membongkar rahasiaku.“Sebetulnya, yang punya ide semua ini adalah Mr X,” kata Bob.Aku lega mendengarnya.“Siapa itu Mr X ?” tanya Reni.“Kamu kenal dia. Reni menjerit kesakitan. Berat tubuh Reni membuat penis Jaelani makin dalam menusuk vaginanya. Bahkan, sesekali ia mengangkat sebelah kaki Reni dan memasukkan penisnya menyamping. Bajunya dilepas aja semua biar lebih enak ngentotnya” katanya sambil melucuti seluruh pakaian yang masih tersangkut di tubuh Reni.
