“Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … ” Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Bokepindo Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Aku jadi ingat Nita. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong. Sama sepertiku, hanya beda level. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Paviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. Paviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. Kuimbangi dengan aksi serupa. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Aku menurut dan memejamkan mataku.Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan
