Perlahan kubuka paha Revy dan mengarahkan wajahku ke sana. Saya memang berniat menuju ke sana, sama seperti kerumunan mobil yang terjebak dalam antrean ini. Bokepindo Don’t make it harder for me, please….”, kata Revy dengan wajah memelas. Kucumbui dada Revy penuh kehangatan, ketika kurasakan lembut tangannya menyusup ke balik celana dalamku, menurunkannya dan menggenggam erat kejantananku dengan telapak tangannya. Kami masih terus saja berciuman, semakin dalam. “Of course…, who else?”, seru Revy sambil meninju bahuku, “Siapa lagi temanmu yang secantik ini, hah?”, katanya lagi. And I don’t belive in long distance relationship, not a second…!! Marahkah dia padaku? Marahkah dia padaku? hah? “Revy sayang kamu…”, ucapnya lirih di telingaku. Bagai tersengat, nafas Revy tertahan ketika ia mulai merasakan sesuatu yang lembut membelai organ kewanitaannya. Memang sih dia tidak mengomeliku, namun rekan-rekan yang lain yang menjadi sasaran. Ah…dari Revy yang mengajakku keluar mencari makan bersama sore nanti. And I don’t belive in long distance relationship, not a second…!! mimpi kamu…!!Sejak kita bertemu lagi, memang sering kami berjalan-jalan seusai jam kantor.
