Serena wants to be a mother so badly, but her dream seems unreachable. Axel, her husband, has been trying his best to put a baby in her oven, but he has been having some erection problems. Bokepindo Serena’s pussy hasn’t felt the warm sensation of cum for a long time, and she thinks her babymaking years will soon be gone. Her mother suggested they seek guidance from Father Rock, their congregation’s priest. The caring father loves looking after his flock, so he comes to stay with the young couple for the weekend to offer them his advice. After an intimate talk, Serena realizes that her chances of getting impregnated by her husband are slim, but Father Rock might be her savior. He is a fit man with healthy sperm and he can pour it inside of her in a very passionate babymaking session. Serena has been watching him shower in secret and thinks that thick cock could really fill her up with sweet man juice and finally realize her lifelong dream. They just need to keep it a secret from Axel and find the best moment to plant Father Rock’s holy seed in Serena’s pussy.
Vannesa sadar dan menahan laju tangan tersebut dengan tangan kirinya. Ya, Vannesa seakan rindu berat.Hari jumat sore itu dengan masih mengenakan pakaian kerja dan penutup kepala, Vannesapun mau saja diajak pulang bareng dengan Jay yang mengantarkan muatan truknya ke Padang. Hanya rasa nyilu terbit dari pertemuan pahanya, tubuhnya terlonjak kekiri dan kekanan. Tiba – tiba saja Vannesa malah sangat ingin bertemu dan ingin numpang pulang dengan truknya. Selang sekitar 25 menit kemudian Jay menghentikan perbuatannya.”Indak usahlah disiko, daerah iko agak angek, acok tajadi parampehan (Jangan disini, daerahnya rawan sering terjadi perampasan)” ujarnya kuatir kemudian.Vannesa diam, membenahi pakaiannya mulai dari kaos dan penutup kepalanya, juga membenahi napasnya yang sempat memburu disertai gairahnya yang sempat meninggi. Wanita muda itu kaget dan langsung bereaksi. kemudian memberikan kalung yang selama ini Vannesa kenakan ketangan Vannesa, dan memasangkannya kalung berwarna putih itu pada leher mulusnya dari arah belakang, dan mulai saat itu Vannesa memakai kalung pemberian Jay.Setelah kalung putih tersebut terpakai, Jay mulai menciumi dan mengelus tengkuk sebelah kanannya. dengan alasannya ia sudah sangat lama ingin melihat rambutku.”Jaan daa, Vannesa alah barumahtanggo.. Vannesapun memberikan tanggapan seadanya, dapat dimaklumi karena Vannesa yang di besarkan dalam keluarga pegawai negeri tidak begitu tahu kehidupan sopir.Vannesapun bercerita juga tentang

