Semakin lama wajahnya semakin dekat mungkin hanya tinggal beberapa senti saja, hembusan napasnya semakin terasa di pori-pori selangkanganku,“eh, ta…tapi Ibu ja..ja..jangan marah ya? slslluuppss…..mmmm!” dengan terpaksa aku mengulum penis Pak Budi.“Waduh…waduh kalian curang nih, masa gue cuman nonton doang, ga asyik ah“ kata Pak Doni yang memang dari tadi hanya memainkan anusku sambil meraba-raba tubuhku saja.“Udah Don jangan marah, kan masih ada satu lobang lagi yang nganggur, iya ga Non” kata Pak Budi, aku diam saja sambil sesegukan karena mulutku sedang mengulum penis Pak Budi.“Betul… betul itu juga pasti enak!” secepat kilat Pak Doni melepaskan celana seragam dan celana dalamnya, kini hanya mengenakan baju satpam saja,“jangan…jangan Pak saya mohon jangan yang itu, itu pasti sakit sekali” kataku memohon dan berlinang air mata, tapi ia tidak peduli ataupun kasihan, perlahan belahan pantatku dibuka lebar-lebar, benda tumpul itu terasa panas saat menyentuh anusku,“Pak sakiitt….jangan terusin Pak!” jeritku saat kepala penis itu membelah anusku, rasanya sangat sakit sekali karena ukuran penis Pak Doni lebih besar dari Pak Budi dan Pak JokoPerlahan kepala penis itu terbenam di dalam anusku. Bokep indo Hhmm….” rintihan ku menjadi-jadi saat jari tengah Beno bergerak keluar masuk vaginaku,“Ga nyesel gue kos di tempat Ibu” kata Mas Indra sambil menjilati telingaku.Dengan cepat
>
Pendidikan Langkah Kedua
Related videos









