Wah Nina ember juga ke si bapak. Bokep indo Dia menarik tanganku, aku bangkit dan dipeluknya. Kedua jarinya berusaha mencari titik G-spotku, sampai akhirnya dia menemukannya, kemudian ditekannya dengan jarinya. Aku gak ngerti juntrungan omongannya yang terakhir tapi aku gak nanya lebi lanjut, mungkin ada hubungannya dengan aktivitas ranjang. “Nikmat banget pak, bapak kuat banget si ngentotnya, Sintia bisa berkali2 klimax bapak baru ngecret. Aku di ciumnya sambil menggelitiki toked dan memekku, kembali birahiku naik. enaknya punya suami mapan diluar ranjang, ya semua dah tersedia, termasuk mobil, biar gak mewah juga. rambut kusisir rapi lalu aku keluar kamar.Nina gak kliatan, aku gak tau dia dimana, ya udah aku balik aja kerumahku dengan penuh rasa nikmat. Segera aku meninggalkan rumah, meluncur dengan mobi yang kusetri ndiri. Sesaat dia ingin mengatakan sesuatu tapi dengan cepat aku langsung membungkam mulutnya dengan bibirku. Aku terkulai lemas dalam pelukannya, dia tersenyum kepadaku, “Nikmat Sin?” aku hanya mengangguk lemes. Tenagaku benar-benar seperti terkuras, tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami terdiam lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda. Aku punya temen Nina, temen akrab waktu kuliah, sampe sekarang. Dia menaruh tanganku di tokednya, yang langsung kuremas dengan gemas, besar dan kenceng, lebih besar dari
