Ciumannya sungguh ganas. Aku tak ingat jam berapa aku tidur. Bokepindo dan begitu, ia telah terlelap. “Loh kok therapist-nya laki-laki?”
“Iya ibu, di sini therapist-nya campur. Desahanku berlanjut. Namun itu aku anggap sebagai gombalan. Dengan Bu Ana ya?”
“Iya, saya Ana.”
“Baik ibu, silakan ikut saya.”
Aku mengikutinya naik ke lantai 2. Namun untuk promosi ini, selama dua minggu akan kami layani secara Cuma-Cuma, namun hanya untuk menikmat layanan pijat kami sebanyak maksimal dua kali seminggu. Di sini aku menerima bikini two pieces sebagai pakaianku untuk pijat nanti. “Iya dong. “Sayang, beneran bagus kah?”, kataku, sambil menggoyang suamiku yang telah baring. Seorang perempuan yang aku ingat suaranya. Terus kembali lagi dan berulang. Untuk rincian program klub, akan berjalan selama enam bulan dengan dua program, yaitu pijat dan olahraga. Dua penis laki-laki di dalam tubuhku. Aku tekadkan niat untuk melalui ini. Setelah sesi pijat yang pertama, aku menghabiskan keseluruhan jatah promosi. “Permisi, sudah siap ibu?”
Loh kok ada laki-laki bisa masuk? Ukurannya sungguh kecil. Aku membaringkannya di dipan sebelah.
>