Dengan santai Abdul menepuk bahu aku beberapa kali, seakan hendak
menenangkan diriku.Entah kenapa, setelah itu ada desiran kuat mengalir didalam pikiran aku. penisnya yang panjang segera
menyembul dengan cepat, seakan merasa lega bisa keluar dari tempat
yang sesak…“Sekarang giliran aku. Bokep indo Sebeeellll! keluar kok ya didalam! Duh…repot nih….Saat aku liat isi dompet, wah…ngga ada duitnya ! “Mana duitnya non?”, tanya salah seorang cowok tadi, yang belakangan
aku tahu namanya Ujang. Aku tahan agar ngga sampe keluar erangan
itu. Lalu aku terhempas ke kursi, capek….Terdengar
sayup-sayup tawa para lelaki brengsek itu. Setelah termangu selama beberapa detik, aku akhirnya beranikan diri
untuk mulai memegang penis besar itu dan kujilati perlahan ujungnya.“Ya…gitu baru nonik yang baik…”, gelak tawa ketiganya membuatku
sebel. Beberapa detik kemudian, aku merasakan akan
mencapai orgasm. “Kalau ngga bisa bayar pake duit, bayar
pake yang lain juga boleh non.”. Putih mulus, bahkan ketiaknya juga ikutan
mulus. Ataukah ada obat perangsang didalam
gelas vodka tadi? Kamu tenang aja, dijamin asli
kok, ujarnya singkat dengan nada yang meyakinkan sambil menepuk
pundakku.Ya udah. Disekitarnya ada
beberapa lelaki yang sedang asik ngopi sambil main catur. Temen-temen aku nampaknya mengerti kalau saat itu gw lagi ndak bawa
duit dan mereka lalu mengumpulkan uang buat bantuin gw beli
vitamin E.Wah…benar-benar teman sejati.
