“Jadi kamu liat punyaannya segala dong?” Kata Minah bersemangat, “Iya bu, aduh duh besarnya. Bokepindo Lalu dimintanya Iman berbaring di tempat tidur.Iman sempat merasa agak kikuk, tapi gairah Sari segera membuatnya merasa nyaman. “O iya, kamu terusin aja sekarang sama Minah … Dia mau kok.” Iman hanya mengangguk, tanpa mengucapkan apa-apa.Sampai lama Iman belum dapat tertidur lelap, membayangkan kembali pengalaman yang baru saja berlalu. Tapi rupanya bukan memikirkan tentang suaminya yang lama bertugas ke luar Jawa. Ia hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.”Saya pake baju dulu bu,” katanya sambil melangkah menuju lemari pakaiannya.Dengan nada ketus Sari berkata,”Nggak usah. Akhirnya dengan sentakan terakhir Iman menghunjamkan ‘batang kemaluan’nya yang besar itu masuk.Begitu ia menggoyang pinggulnya Sari langsung mendesah. Tanpa sadar kedua tangan Iman mencengkeram lengan Sari dan menariknya.Tubuh wanita itu tertarik mendoyong ke atas tubuh Iman. “Aduh sayang, aduh enak sekali … Ah enaknya.”Akhirnya Iman tidak tahan lagi. Tanpa sadar kedua tangan Iman mencengkeram lengan Sari dan menariknya.Tubuh wanita itu tertarik mendoyong ke atas tubuh Iman. Sari hanya mengangguk lemah, sikapnya pasrah.
