sebab pakaian bawahnya semakin terangkat dan jilbab lebar perawat itu nyaris copot.Lama-lama perlawanan suster Hena melemah, sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan pertahanannya. Bokep indo Namun malam ini dia gelisah juga melihat ke tampananku.Seolah-olah aku bisa membaca hati kecilnya, menerawang dari tingkah lakunya yang rilex ketika kami ngobrol dan canda tawa. Mungkin birahinya bangkit, apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yg masih mengguyur. aku bernama Dokter Maman berusia 35 tahun, dalam usia segitu masih tampak ganteng dan gagah. “Croot… Crooot… Crooot..”“Aduuuh… Apa itu pak ?” ucap Hena“Itu bapak barusan keluarin air maninya sayang” ucapku mesra“Yaaahh… padahalkan air maninya pengen aku letakkan di muka, kata orang sih biar tambah awet pak, makanya aku tadi menyesal. Yang semakin lama semakin bertenaga menghantam lubang itu. Maka akupun bertukar posisi, Aku tiduran telentang dan Hena di atas menaiki penisku. Sebagai wanita alim berjilbab dia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Maka aku bertanya,“Tapi aku kok rasanya baru pernah liat Suster disini ya…?” tanyaku heran“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai disini, pindahan dari rumah sakit sebelah jawabnya, “jadi sekalian mau kenal sama keadaan disini juga” ucap Suster cantik“Ooohh… pantesa aja aku baru liat” kataku memecahkan suasana hening“Emang bapak kira aku siapa ?” tanyanya lagi sambil menjatuhkan
