“Ahh.. Bokepindo Aku mesti cari lokasi yang tersembunyi nih. “Bapak mana Bu? Demikian memang kebanyakkan perempuan yang kehausan macam Norma. “Lhoo.. Bukan main nikmatnya. Aku harus cari akal. Aku pikir itu sudah urusan suaminya. Banyak makan favoritku bisa kutemui. “Apa salahnya ‘makan lezat’? Tanpa ragu aku gandeng Norma untuk menuju ke belakang tumpukkan karangan bunga itu. Dia reguk cairan birahiku yang terus mengalir keluar. Masih dengan belepotan sperma di dagu bibir dan pipinya Norma mengambil HP dari tasnya. Ternyata ini ibu yang tersenyum padaku di tangga tadi. Ehh.. Kami saling pandang penuh makna. Mikir yaa..”
“Iyaa.. Tanpa lagi sabar Norna langsung memeluk erat aku. Aku nggak tahu lagi apa dan bagaimana Norma. Aku sudah pengin melihat bagaimana kehausan seksualnya perempuan ini. Rejeki nomplok, nih, pikirku. Kusingkap gaun malamnya dan kuperosotkan lepas celana dalamnya. Pandangan yang mengartikan kesepakatan untuk berbuat apa saja tanpa batas. Dia sangat histeris. Namun aku tak hendak parkir di halaman. Sudaahh.. Dalam keremangan kebun itu kami cukup bebas saling sentuh dan remas.
