“Aaakkhh…maaaas….aaaakkh…geliiii..aduuuuh maaass…masuuukiiin maaassshh..”desahnya. Bokepindo “Uupss…maaf abisnya kebawa suasana!” kataku. Nafas kami mulai memburu tanda rangsangan meningkat. “Ngatain jerawat lagi?” lanjut istriku
“Iya Mbak di depan mamanya lagi… aku kan jadi kesel!” jawabnya sambil sesunggukkan. “Sip Mas…!” sahut DitaGa perlu diceritain proses pertempuran kelamin kami. “aakkh..aaakhh…mas..”Desahan nikmat keluar dari mulut Dita. Tak henti-henti erangan dan desahan keluar dari mulutnya.“Ooh…aakkh…maaaassh…aww..”eranganya yang bikin aku makin semangat. Gak lama dia muncul trus duduk sebelahku. Semerbak wangi sabun memenuhi ruangan. Aku sih oke-oke aja selama Maya puas dan akupun puas. Yang pertama ke mukanya yang terakhir aku semprotin di dalem memek Dita. Dita hanya mengangguk lemah. “knapa mas ngelirik terus?xixixi …ada yang bangun tuh!” kata Dita sabil cekikikan.Sampe rumah aku langsung mandi ganti baju trus makan. Kupegang pundaknya pake tangan kanan, sementara tangan kiriku langsung hinggap di toketnya sebelah kanan. “Iya Rud..ntar Bik Surti aja yang masak, soalnya besok mama mau ke Bogor ke rumah Om Yanto, dan kayaknya pulangnya malem,”sahut mertuaku nimbrung. Ga janji yah Dit…batinku. “Dimana mah?”di sini?”tanyaku. “Katanya kok beda sama kakak kamu yang mukanya mulus..!” lanjut Dita.“Hmmmm….ntar deh kamu Mbak kasih tau rahasianya!” kata istriku sambil ngelus-ngelus rambut Dita dan matanya menggerling nakal kepadaku.
