Tertanam dalam, karena sedetik kemudian sekali lagi kunikmati denyut-denyut dan semburan di deoan mulut rahimkuAku terbenam dalam pelukannya, jatuh kelelahan dalam dekapannya. Bokep indo Aku bukan… aku bukan tuan. Tapi aku tersenyum lebar, dengan mata basah, aku berbisik di telinganya,“Kak Edo… saya kini milikmu.”
“Sayaannnggg….” desahan berat itu menggetarkan jiwaku. Astaga, apakah aku sudah berkata salah? Membersihkan air mani Kak Edo di sana sini. Lelaki gagah ini sekali lagi mencabut penisnya, lendir meleleh dari lubang vaginaku yg membesar, mengalir di sepanjang pantat dan paha, menetes ke atas ranjang. Aku menjilatinya, membersihkannya.Aku senang mendengar rintihan nikmat Kak Edo. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. Memuaskan laki-laki. Dengan patuh aku menurut. Aku tak tahan lagi. Walau aku hanya budak. Kak Edo belum kenal saya sedalamnya. Pandangan mataku gelap, nanar dalam hantaman orgasme yg hebat. Di tubuhku. Aku mengerti. Kamu… mengerti?” Aku mengangguk.Denyut jantungku makin cepat. Kak Edo mencabut penisnya dari vaginaku. Perempuan lain pernah mengajakku, bahkan mereka sudah… yah, menggunakan mulutnya. Kak Edo mendorong maju. Kamu tahu, di amerika, semua mudah berhubungan badan. Aku mengangguk. Cairan dari vaginaku meleleh di sepanjang pahaku. Saya bukan makanan, tuan.
>