Matanya terpejam. Bokepindo “Lia nafsu lagi, nihh”, erangnya. Lehernya putih, anak-anak rambut yang menggerai di sekeliling lehernya membuat penisku mengejang. Ia tetap menciumiku. “Gile, aku udah mau keluar…”, pikirku. Semua teman kerja dan induk semang kosnya sudah mengenalku semua. Wah, lebat betul. Lia sendiri membantuku dengan menekan-nekan tanganku yang di permukaan memeknya.“Euuuhh…, eeuuuhh..”, gelinjangnya. Seperti lazimnya pengusaha di kota kecil, ayahnya keturunan Cina. Lia menggelinjang-gelinjang. Pas saat itu, kepalaku dipegang Lia, dibawanya ke payudara sebelah kiri. Lalu tanpa basa-basi di kulum penisku. Dua setengah jam sudah berlalu sejak kami masuk ke kamar itu. Erik sedang pulang ke Cikampek dan ia kelihatannya sedang sedih (“Aku ingat John”, katanya), maka tangannya tak mau lepas dari lenganku. Ia tetap menciumiku. Bahunya yang pualam menyangga mulutnya yang sedikit menganga dan mengeluarkan desis lirih yang memburu. Tangannya mulai menurunkan celana panjangku. Melihat ada gumpalan daging kenyal putih menantang, langsung kujilati dan kuisap-isap. Kakakku sayang itu telah membuatku merindukannya sebagai orang lain (Kalau aku boleh berterus-terang: aku akan merindukannya untuk merasakan memeknya yang sangat basah dibelah penisku, untuk kudekap ketika ia telanjang bulat-bulat, untuk menggeser-geserkan ujung hidungku di permukaan memeknya yang hitam, lebat dan merangsang itu, untuk genggaman baik tangan maupun mulutnya bagi penisku yang tegang).
>
Sensasi Panas Memek Mertua Yang Menggoda
Actors:
Asianmakinglove / Kamarbujang1