Bahkan sesekali jari-jariku kumasukkan ke dalam celah hangat di selangkangannya yang sudah mulai licin itu. Aku memang selalu memanggil yu Darmi dengan sebutan yu Darmi kependekan dari mbakyu Darmi karena usianya memang selisih sekitar tiga tahunan di atasku. Bokepindo “Lha …kan tadi yu Darmi sudah ijin sama istriku kalau hari ini mau pinjem suaminya….masak mau dimarahi…kan istriku sudah mengijinkan to..” aku semakin berani menggodanya. Kami segera berangkat ke balai desa untuk mengurus surat-surat yang diperlukan. ”Yo nggak boleh to…nanti bisa bahaya…” ia menjawab. Dalam perjalanan pulang yang harus menempuh sekitar 20 km itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Tetapi aku tahu kalau ia juga sangat menikmatinya. Aku tahu kalau yu Darmi sepertinya sudah memberi lampu hijau bagiku. “Memang bodiku kenapa hayo….” Sambil berkata begitu tangannya tetap mencubit perutku….bahkan semakin kuat. Lidahku terus bergerak liar di selangkangannya.Kujilati memiaw nya seperti sedang menjilat es krim, es krim yang tidak akan pernah habis. Aku sempat melirik dan kulihat yu Darmi tampak terpejam seakan-akan sedang menikmati remasan tanganku di pantatnya. “Lha kalau yu Darmi takut masuk angin ya bajunya dilepas saja to… kan di sini ada selimut jadi bisa dipakai dulu sampai bajunya agak kering…dan sekalian bisa mandi air hangat”
“Oooo ada air hangatnya juga to…enak
