Di sekolahpun saya termasuk murid yang tidak terlalu pintar. Bokep indo Walaupun ini tidak etis. Kalau di rumah ya saya tetap Yudhi. Terus kemarin kamu nanya Bapak apa Bapak bisa bantu. Bukan pelajarannya.Akhirnya sampai pelajaran yang diberikan Erick selesai, tak satupun yang nyangkut di otakku. Kalau tidak ya gak apa-apa.”Saya terkejut dengan pernyataan Pak Yudhi barusan. Hanya berselisih 8 tahun denganku pada saat itu.Selain itu ia juga pintar dalam menarik perhatian murid – muridnya dalam menerangkan pelajaran. Kalau boleh tahu, apakah kamu masih perawan, San.”“Hm.. Kalo hari Sabtu sore bisa gak?” Tanyaku penuh harap.“Kok Sabtu? Lalu aku mulai mengocok penisnya dengan tanganku.Dengan gerakan yang semakin cepat dan semakin cepat. Dan juga bapak harus menjamin kenaikan kelas saya.” kataku mantap.Pak Yudhipun tersenyum. Namun, yang kuperhatikan justru cara dia menjelaskan yang lucu. Tapi tetap saja. Bagaimana ya Pak. Apakah kamu mau?”Kembali terbayang kondisi keluargaku jika aku tidak naik kelas. Aku takut Erick berpikir yang macam – macam.“Ye nih anak.. Pada kesempatan ini, saya ingin membagi pengalaman saya tersebut.Suatu siang selepas pelajaran, saya sudah bersiap – siap pulang bersama Erick yang sudah menungguku di tempat parkir dengan Escudonya.Saya dengan Erick memang tidak sekelas.
