Tari membuka jilbabnya dan keringat mengucur deras dari dahinya. Bapak itu tersenyum sambil berbicara. Bokepindo Setelah kejadian itu hampir setiap akhir pekan Tari selalu pergi , kerumah temannya diB***** katanya. Anehnya saya tidak pernah berani untuk menanyakan hal ini ke Tari. Tanpa aba2 si bapak memegang tangan Tari dan coba ngarahkannya ke penis raksasa itu. Dan crot crot crot bapak tua itu menumpahkan semua spermanya didalam vagina. Dia kembali dibaringkan dan bapak tua itu bersiap menindihnya. Tampak ada cairan bening muncrat dari vagina Tari. Saya sempat minder melihat penis si bapak itu. Bibir vaginanya sampai ikut tertarik kedalam mengikuti gerakan penis besar itu. Yakin mereka akan menyudahi pertarungannya saya bergegas kembali kewarung kopi tadi. “ Paaccccchkkk……..Aaccchhkkkuu keluaaaaaarrrrhhh”. Bapak itu tersenyum sambil berbicara. “Dikebun belakang ada kamar mandi dek, Tidak jauh kok cm sekitar 500m”, Jawabnya
“Oh terima kasih bu” dan tak lama dia menoleh kepadaku
“Sayang kamu pesen minum aja dulu aku agak mules jadi mungkin agak lama”. Pinggul Tari mulai bergoyang. “Tenang cah ayu awalnya memang sedikit sakit tapi lama2 pasti kamu suka “. Sibapak baru mulai mempercepat goyanganya Tari sudah mengangkat pinggulnya keatas dan kemudian mengejang. Tapi baru kali ini saya melihat dia orgasme pada saat permainan belum dimulai.
>