“Kok om tau sech”. Ines nyampe om.” erangku saat aku nyampe. Bokepindo Kali ini mereka berdua gak bawa pasangannya masing2 itu ada maksudnya, karena memang kita ber3 mo berburu om-om. Aku menurut saja dan tanpa diminta lagi aku naik ke pangkuannya, aku menuntun kontolnya memasuki nonokkku. apa tidak ada warna lain? Diperlakukan demikian, apalagi sambil memegangi kontol om Edo yang sudah tambah mengeras, nafsu Lina rupanya cepat naik. Dia menggosokkan kontolnya pada wajahku. Dienjotkannya kontolnya keluar msuk dengan cepat dan akhirnya,
“Ooohh..Nes, aku ngecret” dan disusul ‘creett..creet..’ pejunya menyemprot dengan deras didalam nonokku, terasa sekali semburan kuatnya menghangati bagian dalem nonokku. Om juga sendiri, eh boleh kan manggil om”, jawabku. “Yang gede sering om, tapi yang segede kontol om-om baru kali ini, enjot terus om, nikmaaat”. Akupun mulai berinisiatif lagi, lidahku mulai menjilati muka Lina, bibirnya, turun ke leher, dan akhirnya ke toketnya yang besar itu lagi. Akupun segera menungganginya sambil berusaha memasukkan kontol om Edo kedalam nonokku, dan bleessss… masuklah kontol om Edo seluruhnya. “Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. “Percayalah, aku tidak akan sampai ngecret ….” bisiknya. Jangan kelihatan mukanya lho” kata om Edo lagi.
