Lendir kemaluannya mempermudah aku untuk menggosok-gosok jari tengah aku ke kemaluannya, juga kelentitnya. Desis Diana makin jelas kentara,
“Terus.Pak”…”Terus Pak” Diana berbisik
”Mana tahan” pikir aku. Bokepindo “Pak, sekalian yg lain, mumpung gratis”. Aku elus-elus dgn halus selangkangannya, terasa lembab. Segera aku ambil pelincir USG yg tergeletak dekat kita, aku olesi kepala “Kemaluanku” aku dan juga kemaluan Diana, segera aku masukkan kembali “Kemaluanku” aku kedalam kemaluannya, sekarang kembali licin seperti semula.“Terus. “Rugi, kalau aku tak klimaks” pikir aku. Yg satu Diana yg lain CKD-USG yg sangat istimewa itu. “Pak, masukin.pak” Diana memohon. Setelah Pak Sebastian tak lagi di ruang, tinggal aku bersama Diana,
“Jadi, Pak ?” suara Diana kembali muncul, aku hanya bisa mengangguk-angguk
‘Ya, silahkan”. Dgn bersemangat Pak Sebastian melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik yg sebenarnya meja ping-pong..Mulailah aku jadi ahli USG dadakan, berbekal buku manual dan seingat- ingatnya pelajaran Anatomi, aku mulai memeriksanya dgn memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yg besar ini bisa digeser dgn mudah di badan pak Sebastian. Nampak buah dada yg sangat indah di depan aku , puting yg kencang dan bagus , buah dadanya meskipun tak besar akan namun kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan.
>