Nia..”.“Ayo Mas.. Bokep indo Hari itu sebenarnya adalah jadwalku untuk kembali masuk ke kantor, namun aku belum juga datang.Siang tadi Tania telah berulang kali menelphone HP-ku, namun tidak aktif. kamu meremasi rambut kepala Mas. Aku ingin sekali..“Nia pakai baju apa sekarang?”, aku bertanya lagi.“Pakai daster warna merah muda.., Mas pakai apa”, Nia balik bertanya.“Ehmm.. Gerah sekali rasanya”, ia berujar.Naah.. Ooocch.. Kami berdua terpisah oleh tembok, halaman, batu, sungai kecil, pohon, jalan raya, dan sebagainya.. Sebuah desah cukup keras menghambur keluar dari mulutnya. Nia gemes sama yang ini..”, begitu Tania berkata sambil meremasi kejantananku.Tanganku yang tadi membasuhi punggungnya sekarang telah merangkul tubuhnya dari belakang, mecoba untuk membasuh dadanya. Apakah ia sedang bersama dengan teman manajerku itu? man has to know his limit..”, jawabku meyakinkannya.Tiba-tiba HP si manajer itu berdering, dan ia menjawabnya dengan nada bicara yang pendek-pendek tanpa semangat. Ketika ujung gagang telephone telah diangkat ke telinganya terdengar suara lelaki yang sudah sangat diakrabinya.“Halo Nia, ini Mas..”, aku menyapanya.“Halo Mas, ini lagi di mana..”, ujar Nia dengan nada gembira yang sengaja disembunyikannya.“Lagi di rumah dong.., Nia sudah mau bobo’ yaa..?”, tanyaku lagi.“Ahh..
